Organisasi hak asasi manusia terkemuka di Indonesia mengatakan Presiden Joko Widodo telah gagal untuk menghormati komitmen hak asasi manusia termasuk di Papua.
Photo:Jokowi Dodo
Dilansir Dari: RNZ, Dalam laporan yang dirilis pada hari Jumat, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, atau Kontras, mengevaluasi janji-janji yang dibuat oleh Mr Widodo.
Dalam laporannya, Kontras mengatakan tidak ada bukti kondisi hak asasi manusia di wilayah Papua telah membaik sejak Joko Widodo menjabat pada 2014.
Dikatakan ada hampir 70 kasus pembunuhan di luar hukum di Papua oleh pasukan keamanan antara Januari 2010 dan Februari 2018.
Kontras mengidentifikasi konflik tanah antara masyarakat adat dan perusahaan sebagai masalah yang berkelanjutan.
Dikatakan media asing terus menghadapi masalah mendapatkan akses ke wilayah itu, mencatat sembilan penangkapan sejak 2015.
Seorang anggota tim kampanye Mr Widodo, Arsul Sani, mengatakan kepada CNN bahwa Presiden memberikan perhatian khusus terhadap hak asasi manusia tahun ini dan itu tidak adil untuk mengatasi masalah itu.
"Jadi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, karena penegakan hukum di satu sisi merupakan bagian dari aparat pemerintah, tetapi di sisi lain memiliki independensinya," kata Sani.
Dalam laporannya, Kontras mencatat kunjungan ke Papua oleh Pelapor Khusus PBB merupakan langkah yang menjanjikan.
Tetapi kelompok tersebut mengatakan bahwa Widodo gagal melaksanakan sebagian besar dari 17 program hak asasi manusia yang diprioritaskan oleh pemerintahnya.
"Pemerintahannya gagal memenuhi sebagian besar komitmen awalnya tentang hak asasi manusia," komisaris Kontras Yati Andriyani mengatakan kepada Jakarta Post.
Laporan itu datang menjelang pemilihan April 2019, di mana Mr Widodo akan berhadapan dengan Prabowo Subianto dalam pengulangan pemilu 2014.