Selasa, 20 November 2018

Che Guevara

Che adalah contoh revolusioner dengan semangat internasionalisme yang kuat. Dia bukan orang Kuba, tetapi rela ikut bergabung bersama gerakan revolusioner Fidel Castro untuk menggulingkan diktator Fulgencio Batista di Kuba.

Sebelumnya, di tahun 1954, dia menyaksikan api revolusi yang dikobarkan oleh seorang nasionalis kiri, Jacobo Árbenz. Árbenz terbilang radikal karena berani menjalankan reforma agraria dan menasionalisasi perusahaan Amerika Serikat United Fruit Company. Che langsung bersimpati pada Arbenz. Namun, kekuasaan Arbenz tidak bertahan lama, karena langsung digulingkan oleh kekuatan kanan yang disokong oleh CIA dan Amerika Serikat.

Bersimpati pada Arbenz, Che sempat ikut gerilya bersama pejuang Guatemala pimpinan Rolando Moran. Dia juga membantu evakuasi pendukung Arbenz ke kedutaan Argentina.

Setelah revolusi Kuba, kira-kira tahun 1963-1964, Che mengunjungi Afrika. Di sana dia menyaksikan keganasan kolonialisme. Kenyataan itulah yang menggetarkan sekaligus menggerakkan hatinya untuk berjuang bersama rakyat Afrika. Tahun 1965, Che memutuskan untuk bergabung dengan perjuangan gerilya di Kongo.

Tahun 1966, Che pergi ke Bolivia. Dia ikut perjuangan rakyat Bolivia untuk memenangkan sebuah revolusi. Perang gerilya selama 11 bulan 6 hari (3 November 1966 – 9 Oktober 1967), Che memimpin 58 gerilyawan melawan pasukan gabungan Bolivia dan CIA (Amerika Serikat).

Pada pagi hari tanggal 8 Oktober, pasukan gabungan mengepung perkemahan para gerilyawan dengan dua batalion yang berjumlah 1.800. Dalam perang gerilya tersebut Che terluka dan akhirnya tertangkap.

Guevara diikat dan dibawa ke sebuah bangunan sekolahan yang terbuat dari lumpur dan bobrok di dekat desa La Higuera pada sore hari tanggal 8 Oktober.  Pada 9 Oktober,  Che di eksekusi mati tanpa pengadilan. Perintah eksekusi tersebut langsung dari presiden Bolivia dengan kode 500 dan 600. Kode 500 adalah Che sedangkan 600 adalah tembak mati. Che meninggal pada usia 39 tahun.

Che memang sudah meninggal 51 tahun yang lalu, meninggal dalam berjuang. Tidak ada perjuangan yang sia-sia; semangat, militansi dan gagasan-gagasan perjuangan Che masih tetap hidup.

                      Foto: CHE GUEVARA

Selamat jalan Che,
Sang "Comandante" sejati