Minggu, 18 November 2018

Indonesia Dikepung

Gawat Indonesia Dikepung! Amerika Sudah Bangun 13 Pangkalan Militer Di Indonesia?


Selama ini negara kita merasa aman-aman saja dan jauh dari serangan dari negara asing, meskipun aman bukan berarti kita harus bersenang-senang. Kita harus tetap waspada juga bahwa negara luar pasti akan mengintip gerak gerik kita maka inilah yang harus kita perhatikan dan waspada agar kita tetap aman.
Sejauh ini negara kita memang tidak pernah melakukan kesalahan ataupun terjadinya perperangan dengan negara asing, namun taukah kamu bahwa sekitar negara wilayah indonesia yang kita cinta ini sudah dikepung oleh ulah Amerika Serikat. Kabarnya mereka telah membangun pangkalan militer disekitar wilayah indonesia, tidak tahu apa maksud dan tujuan tersebut.
Menurut kisahnya seperti yang dilansir dariTirto.id (29/08/2018). Menurut Connie Rahakundini Bakrie, pengamat pertahanan, Indonesia sudah terkurung oleh pangkalan-pangkalan AS yang berada di Pulau Christmas, Pulau Cocos, Darwin, Guam, Filipina, Malaysia, Singapore, Vietnam, Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Setidaknya ada 13 pangkalan militer Amerika yang mengelilingi Indonesia. Pangkalan militer AS di Singapura merupakan yang terdekat dengan wilayah teritorial Indonesia. Maklum, Singapura tak jauh dengan Provinsi Riau Kepulauan.
Namun, Departemen Pertahanan AS pernah membantah keberadaan pangkalan militer di Singapura ini. Menurut mereka, yang ada hanyalah Komando Pusat Logistik Pasifik Barat dan Pusat Angkatan Laut Regional Singapura. Keduanya terletak di Pelabuhan Singapura di Sembawang.
Memang, Sembawang, nama pangkalan itu, dijadikan gudang logistik bagi kapal-kapal Armada ke-7 Angkatan Laut AS yang beroperasi di sekitar Asia Pasifik. Keberadaan Sembawang sangat mendukung logistik bagi kapal-kapal AS yang berada di sekitar Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Pada awalnya, Sembawang dibangun oleh pemerintah kolonial Inggris dengan pertimbangan merupakan daerah yang sangat strategis bagi perdagangan di Asia Tenggara. Angkatan Laut Inggris pun membangun pangkalan angkatan lautnya di Singapura antara tahun 1923 hingga 1939.
Selain di pelabuhan, militer AS pun diperbolehkan masuk di pangkalan udara milik Singapura. Sebut saja di Pangkalan Udara Paya Lebar. Di sini, Angkatan Udara dan jawatan udara Marinir AS diberi fasilitas. Mereka memiliki kantor administrasi, logistik dan pendukung bagi squadron latihan tempur ke-497. Bahkan, Pangkalan Udara Paya Lebar dioperasikan oleh satuan penerbangan Amerika.
Sebenarnya, keberadaan militer AS di Singapura bukan hal baru bagi Indonesia. Saat meletus pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Riau, entah kebetulan atau tidak, di Singapura sedang ada dua batalion Marinir AS yang "berlibur". Pasukan dengan senjata lengkap itu siap diterjunkan ke Riau jika instalasi minyak perusahan Caltex milik AS terancam. Namun, kekhawatiran ini tidak terjadi.
Pada tahun 1990, AS membuat kesepakatan dengan Singapura untuk menjadikan Sembawang sebagai pangkalan militer. Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS boleh ditempatkan di sana. Hasilnya, sejak 1992, Jawatan logistik Pasifik Barat Militer AS punya markas di Sembawang. Keberadaan pangkalan militer tentu menguntungkan Singapura. Negara pulau itu pun aman.
Singapura bahkan menjadi negara yang dilibatkan AS dalam pengembangan teknologi pesawat tempur terbarunya. Perekonomian sebagian masyarakat di dekat pangkalan tentu terangkat. Minimal membuat usaha berupa tempat hiburan bagi personel militer AS yang jauh dari kampung halaman. Pada tahun 2012, menurut Departemen Pertahanan AS, di Singapura hanya terdapat 180 personel. Di antaranya 142 personel Angkatan Laut, 17 Marinir, 8 Angkatan Darat dan 13 Angkatan Udara.
Referensi: Tirto.id